"Sejarah SMAS Setia Budi Sungailiat: Perjalanan 50 Tahun Mencetak Generasi Unggul"
SMAS Setia Budi Sungailiat, yang berlokasi di Jalan Jenderal Sudirman No. 16, Sungailiat, Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, merupakan salah satu institusi pendidikan menengah atas terkemuka di wilayah tersebut. Didirikan pada tahun 1975, sekolah ini telah berperan penting dalam pengembangan pendidikan di Sungailiat dan sekitarnya.
Pada tahun 1975, satu-satunya sekolah menengah atas di Sungailiat adalah SMA Swasta yang dikenal dengan sebutan "SMA Pak Yan". Sekolah ini menempati gedung milik Yayasan Pendidikan Lembaga Nasional Setia Budi dan melaksanakan kegiatan belajar mengajar pada sore hingga malam hari, karena para pengajarnya merupakan karyawan PT Timah. Hal ini menimbulkan kendala bagi siswa yang berasal dari luar kota Sungailiat, mengingat keterbatasan transportasi, terutama pada malam hari.
Menyadari permasalahan tersebut, para penggiat pendidikan berinisiatif untuk mendirikan sekolah menengah atas yang dapat mengakomodasi kebutuhan siswa secara lebih baik. Upaya ini membuahkan hasil dengan keluarnya Surat Keputusan Bupati Daerah Tingkat II Bangka Nomor 253/Kpts/VI/1975 tentang pendirian Sekolah Menengah Atas (SMA) Swasta Yayasan Pendidikan Lembaga Nasional Setia Budi, yang ditandatangani pada tanggal 22 Agustus 1975.
Sejak berdirinya, SMAS Setia Budi Sungailiat telah dipimpin oleh beberapa kepala sekolah, antara lain:
1. Soeparno, B.A. (1975 - 1985)
2. Drs. Soetikno (1985 - 1993)
3. Drs. Sumartono Koosnan (1993 - 1998)
4. Drs. Soetikno (1998 - 2001)
5. Fadhilah Imam, S.E., M.A.P. (2001 - 2017)
6. Ujang Risman, S.H. (2017 - 2019)
7. Wandi Wardoyo, S.Pd. (2019 - 2023)
8. Johan, S.E. (2023 - sekarang)
Selama hampir lima dekade, SMAS Setia Budi Sungailiat telah melahirkan ribuan alumni yang tersebar di berbagai penjuru Indonesia. Beberapa di antaranya telah mencapai prestasi gemilang, seperti Prof. Bambang Purwanto, Guru Besar Sejarah Universitas Gadjah Mada; Prof. Fredi Zein, Guru Besar Teknik Nuklir Institut Teknologi Bandung; dan Prof. Fransika Lani.
Pada peringatan ulang tahun emasnya yang ke-50 pada tahun 2025, SMAS Setia Budi bercita-cita untuk terus tumbuh menjadi inspirasi sekolah bermutu dan menghasilkan generasi-generasi unggul yang berkontribusi positif bagi masyarakat dan bangsa.
Dengan moto "Pengetahuan itu penting tetapi perubahan perilaku itu lebih penting", SMAS Setia Budi Sungailiat berkomitmen untuk membentuk karakter peserta didik melalui disiplin tinggi dan perilaku yang baik, sebagai bekal kesuksesan di tengah masyarakat.